Jumat, 18 Februari 2011

Saya dan sahabat kampus



Sekumpulan remaja yang beranjak dewasa
Segerombolan lelaki tak kenal lelah dalam tertawa
Sekelompok cecunguk tak berakal sehat
Setumpuk cerita terselip didalamnya

Mereka sahabat-sahabat saya, para jagoan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia angkatan 2007. Dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibir mereka, selalu mewarnai hari-hari saya ketika saya kuliah dulu. Mereka adalah punggawa terdepan dalam urusan solidaritas dikampus, mereka yang pertama memasang badan ketika ada kericuhan padahal pada kenyataan merekalah si biang ricuh. Satu per satu yel-yel mereka teriakan untuk mendukung tim kesayangan kami, Kontingen FEUI.

Batang demi batang rokok kami nyalakan, lembar demi lembar fotocopy-an bahan ujian kami jadikan sampah, hari demi hari jalani dengan begadang, detik demi detik kami lalui dengan tawa ceria.

Siang hari dikala semangat kuliah menurun, kami hanya perlu pergi ke KaFe (kantin FE) berkumpul dan tertawa adalah salah satu obat mujarab untuk membangkitkan lagi semangat kuliah kami, tapi (maaf) terkadang kebablasan.

Mereka (menurut saya) adalah pria-pria yang sebagian besar salah jurusan. Dengan bakat terpendam mereka yang mungkin baru terlihat dimasa kuliah. Mereka ahli dalam beberapa urusan, untuk masalah desain bisa kita serahkan kepada saudara Bebek dan Dion,  dalam hal fotografi bisa kita serahkan kepada saudara Andre dan Bimo, dalam hal musik bisa kita serahkan kepada sudara Kiplay ,Febri dan Angga, dalam hal lobby melobby dan diplomatis tentu saja saudara Haga jagonya, dalam hal hedonisme silahkan tanya kepada saudara Bima, dalam hal melawak? jangan ditanya, Kobel, Fachri, Ape, Futu adalah rajanya! tapi kami semua punya selera humor yang relatif sama, dan itu sangat menyenangkan.

Untuk masalah solidaritas jangan tanyakan pada kami, kamilah juaranya (insyaAllah).

Sekiranya yang saya tuliskan disini sudah cukup menggambarkan bagaimana kami. Terlalu panjang dan terlalu letih apabila saya tuliskan semuanya, karena kami terlalu abstrak, dan terlalu berwarna.

Yang saya tahu adalah saya bahagia dan beruntung telah menjadi bagian dari kalian semua. Kini kita telah sama-sama dewasa, telah sama-sama meniti karir menuju masa depan. Jangan pernah lupakan cerita yang dulu melekat diotak kalian, tolong catat dan simpan dalam hati. Karena nanti, disaat kita berkumpul lagi bersama anak dan istri kita disaat kesuksesan telah diraih, itu akan menjadi kisah yang membahagiakan.Dan saya berharap kalian tidak lupa dengan itu semua :)


Dari saya yang beruntung,

         Best regards




Jody Bany Wicaksono

2 komentar:

  1. sungguh miris bacanyaaa,,,
    parah,,,kita satu ama 2007!!!!!
    jod,jangan pernah lupain kita ya,,

    BalasHapus
  2. Menyadari bahwa kita tidak sendiri adalah sebuah keberuntungan, juga berkah. Jaga mereka baik-baik, Jody! :D

    BalasHapus