di sebuah meja persegi tak rata aku terhenyak sesaat
terlihat sebuah wajah yang tak kukenal
tak ku mengerti apa yang kurasa saat ini
mungkin rasa kagum
ketika ku duduk kembali di meja persegi tak rata itu, terlintas wajahmu
aku masih tak mengerti apa yang kurasa
mungkin rasa kagum itu
namun didalam lelap tidur malam ini aku terjaga
kembali terbayang apa yang terjadi waktu itu
sebuah senyum yang entah kau tunjukan untuk siapa
sebuah ekspresi yang natural
dan aku merasa ada yang lain
mungkin aku menemukan kembali rasa itu
ahh aku bahagia saat ini
entah mengapa
mungkin telah kutemukan apa yang kucari
tapi aku tak mengenalmu
dan tak ada sedikitpun keberanian untuk mengenalmu
melihatmu saja adalah sebuah keberuntungan walau hanya dalam mimpi
memang cukup menyakitkan menjadi diriku
menjadi salah satu dari ribuan kaum adam yang tak bernyali dan selalu terbelakang dalam urusan yang satu ini
orang awam menyebutnya "cinta"
melihatmu cukup membuatku bahagia untuk saat ini
kukira hanya itu yang dapat kulakukan
melihatmu, memandangmu, dan tersenyum dalam hati
akan kuasah keberanianku
agar setidaknya aku dapat mengenalmu
dan ketika keberanian itu telah muncul
akan kutunjukkan padamu siapa orang yang mengagumimu atau mungkin menyayangimu itu
kumohon tunggulah saat itu tiba
saat dimana aku sudah memiliki keberanian
dan kaupun akan tahu bahwa akulah orang yang menyayangimu
takkan kulupa kejadian itu
dan aku menamakannya "tragedi meja persegi tak rata"
3:10 AM 2/14/2009
Notes: teruntuk "SD" getaran itu masih tersisa hingga detik ini disaat matamu dan mataku bertemu.